2025-10-20 14:31:14 | Natindo Cargo
Mengimpor barang dari China dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari jalur resmi menggunakan jasa forwarder hingga pembelian langsung melalui marketplace internasional. Pemilihan metode yang tepat bergantung pada skala bisnis, modal, serta pengalaman dalam mengelola proses impor. Dalam panduan ini, kami akan membahas langkah-langkah praktis, tips penting, dan strategi aman untuk import barang dari China bagi para pemula agar prosesnya lebih mudah, cepat, dan menguntungkan.

Import langsung dari pabrik adalah pilihan yang paling umum digunakan oleh pebisnis berskala besar. Dengan metode ini, importir berhubungan langsung dengan produsen tanpa melalui perantara.
Keuntungan: harga barang jauh lebih murah karena pembelian dilakukan dalam jumlah besar (wholesale). Selain itu, produk dapat disesuaikan (custom) sesuai kebutuhan, misalnya menambahkan logo atau kemasan khusus.
Kekurangan: membutuhkan modal besar karena pabrik biasanya memiliki MOQ (Minimum Order Quantity) tinggi. Selain itu, importir harus memahami proses negosiasi, bahasa, serta hukum dagang internasional agar tidak merugi.
Cocok untuk: pebisnis berpengalaman yang ingin membangun brand sendiri dengan produk custom.

Platform B2B internasional seperti Alibaba, 1688, Made-in-China, dan Global Sources sangat populer di kalangan importir. Marketplace china ini mempertemukan supplier dan pembeli dari seluruh dunia.
Keuntungan: akses mudah ke ribuan supplier, berbagai kategori produk, dan fitur keamanan seperti Trade Assurance yang melindungi transaksi. Importir dapat membandingkan harga, MOQ, serta review supplier sebelum membeli.
Kekurangan: tidak semua supplier benar-benar terpercaya, sehingga tetap diperlukan riset mendalam. Selain itu, ada risiko perbedaan kualitas barang dengan foto yang ditampilkan.
Cocok untuk: importir pemula hingga menengah yang ingin fleksibilitas dalam pemilihan produk tanpa harus memesan dalam jumlah sangat besar.

Menggunakan jasa forwarder seperti Natindo Cargo adalah cara praktis untuk mengurangi kerumitan dalam proses impor. Forwarder bertindak sebagai pihak ketiga yang membantu mulai dari pembelian, pengiriman, hingga pengurusan bea cukai.
Keuntungan: tidak perlu repot mengurus dokumen impor, perizinan, dan bea cukai. Proses lebih cepat karena forwarder sudah berpengalaman dalam menangani regulasi impor. Biaya biasanya sudah termasuk pajak dan ongkos kirim (all-in).
Kekurangan: biaya lebih tinggi dibandingkan mengurus sendiri, serta importir memiliki kontrol terbatas terhadap detail proses.
Cocok untuk: pemula, pebisnis kecil, atau mereka yang tidak ingin direpotkan dengan administrasi impor.
Baca Juga: Kenali Berbagai Keuntungan dan Risiko dalam Bisnis Impor dari China
| Aspek | Import Mandiri | Menggunakan Jasa Forwarder |
| Proses | Semua proses diurus sendiri: pembelian, dokumen, bea cukai, hingga distribusi. | Forwarder menangani hampir semua proses impor, importir hanya menunggu barang tiba. |
| Biaya | Lebih murah karena tanpa biaya jasa tambahan, tapi ada risiko biaya tak terduga. | Lebih mahal karena ada fee forwarder, tetapi lebih pasti (biaya biasanya all-in). |
| Waktu & Tenaga | Membutuhkan waktu dan tenaga ekstra untuk mengurus regulasi dan dokumen. | Lebih hemat waktu, cocok untuk pebisnis yang ingin fokus pada penjualan. |
| Risiko | Tinggi jika kurang paham aturan; rawan salah dokumen atau terkena denda. | Lebih rendah karena forwarder berpengalaman dengan prosedur kepabeanan. |
| Tingkat Pengalaman | Harus paham HS Code, aturan pajak, dokumen impor, dan sistem bea cukai. | Tidak perlu pengalaman teknis, forwarder sudah mengurus semua detail. |
| Cocok Untuk | Importir berpengalaman, skala besar, dan ingin menekan biaya. | Semua lini, karena bisa lebih fokus ke proses bisnis lain, seperti pemasaran, dan sebagainya |
Calon importir perlu mengetahui beberapa metode ini karena mempengaruhi biaya dan waktu pengiriman barang.
Metode ini umumnya lebih hemat biaya meskipun waktu pengiriman lebih lama.
Air Freight adalah metode pengiriman menggunakan jalur udara dengan estimasi waktu 7–10 hari. Cocok untuk barang ringan yang perlu dikirim cepat, namun biayanya biasanya lebih tinggi dibandingkan pengiriman laut.
Biaya import barang dari china dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti di bawah ini:
Ini adalah biaya dasar yang dibayarkan langsung kepada produsen atau supplier di China. Harga bisa berbeda tergantung pada:
Setelah membeli barang, importir harus menanggung biaya logistik internasional.
Selain ongkos kirim, ada juga biaya asuransi untuk melindungi barang dari kerusakan atau kehilangan. Meski sifatnya opsional, asuransi sangat disarankan karena biaya relatif kecil dibanding nilai barang.
Saat barang masuk Indonesia, importir wajib membayar sejumlah pungutan sesuai aturan bea cukai:
Selain pajak, ada biaya tambahan yang sering muncul, seperti:
Landed cost adalah total biaya yang harus dikeluarkan hingga barang siap di gudang importir. Rumus sederhananya:
Landed Cost = Harga Barang + Ongkos Kirim + Asuransi + Pajak & Bea + Biaya Tambahan
Dari angka landed cost inilah importir bisa menentukan harga jual dengan menambahkan margin keuntungan.
Jika landed cost per unit Rp80.000 dan ingin margin 40%, maka harga jual ideal sekitar Rp112.000.
Perhitungan ini membantu agar harga jual tetap kompetitif sekaligus menghasilkan profit yang sehat.
Natindo Cargo bisa membantu Anda untuk memudahkan proses impor barang dari China. Kami sudah berpengalaman membantu melakukan impor barang dari berbagai marketplace yang ada di China. Kami juga menyediakan berbagai jalur pengiriman mulai dari laut dan juga udara.
Anda juga bisa melakukan konsultasi secara gratis untuk mendapatkan insight mulai dari pemilihan supplier, barang, serta biaya yang Anda butuhkan. Segera hubungi Natindo Cargo sekarang juga dan dapatkan layanan forwarder china terbaik di Indonesia.
Baca Artikel Menarik Lain: