2025-10-18 01:05:44 | Natindo Cargo

Dalam perdagangan global, pergerakan barang lintas negara merupakan denyut nadi yang menopang ekonomi. Bagi para importir, keputusan mengenai metode impor secara spesifik antara sea freight (fcl atau lcl) dan air freight bukanlah sekadar pilihan operasional, melainkan sebuah keputusan strategis yang berdampak langsung pada biaya, efisiensi waktu, dan kesehatan rantai pasok secara keseluruhan.

 

Mengenal Sea Freight

Sea Freight atau kargo laut adalah metode pengiriman barang menggunakan transportasi laut. Barang dikemas dalam kontainer berstandar internasional. Prosesnya melibatkan serangkaian tahapan yang terkoordinasi, mulai dari pengangkutan darat ke pelabuhan (port of loading), proses kepabeanan ekspor, pelayaran itu sendiri, hingga pembongkaran di pelabuhan tujuan (port of destination) dan pengiriman akhir ke gudang importir.

Dalam Sea Freight terdapat dua jenis pengiriman yaitu:

     FCL (Full Container Load): Importir menyewa satu atau lebih kontainer penuh secara eksklusif untuk kargonya. Opsi ini ideal untuk volume pengiriman yang besar, menawarkan keamanan lebih baik (karena kontainer disegel dan baru dibuka di tujuan akhir) dan waktu transit yang sedikit lebih cepat dibandingkan LCL.

     LCL (Less than Container Load): Jika volume kargo tidak cukup untuk mengisi satu kontainer penuh, importir dapat memilih LCL. Dalam skema ini, kargo akan digabungkan dengan kargo milik pengirim lain dalam satu kontainer. Ini adalah solusi yang sangat efisien dari segi biaya untuk pengiriman bervolume kecil, meskipun memerlukan waktu tambahan untuk proses di gudang pelabuhan.

 

Mengenal Air Freight

Air Freight atau kargo udara adalah metode pengiriman barang menggunakan transportasi udara, biasanya menggunakan pesawat kargo. Keunggulan metode ini adalah kecepatan. Menjadikannya pilihan utama untuk barang-barang yang sensitif terhadap waktu, seperti produk yang mudah rusak (perishable goods), komponen elektronik, atau dokumen-dokumen penting.

Struktur biaya air freight memiliki keunikan. Maskapai penerbangan akan menagih biaya berdasarkan mana yang lebih besar antara berat aktual (actual weight) dan berat volumetrik (volumetric/dimensional weight). Berat volumetrik dihitung berdasarkan ukuran paket (panjang x lebar x tinggi) dibagi dengan faktor dimensi tertentu. Hal ini dilakukan karena ruang di dalam pesawat adalah komoditas premium. barang yang ringan namun memakan banyak tempat (misalnya, styrofoam) akan dihitung biayanya berdasarkan volumenya.

 

Perbandingan Air Freight vs Sea Freight

Berikut adalah perbandingan langsung antara kedua metode:

     Biaya: Sea freight secara signifikan lebih murah per kilogramnya dibandingkan air freight, terutama untuk kargo yang berat dan bervolume. Air freight bisa 4 hingga 6 kali lebih mahal. Namun, perlu diperhatikan total landed cost (total biaya pendaratan) yang mencakup biaya asuransi dan bea masuk, yang terkadang lebih rendah pada air freight karena transit time yang lebih singkat.

     Waktu: Waktu adalah keunggulan mutlak air freight. Pengiriman dari China ke Indonesia melalui udara mungkin hanya memakan waktu 5-7 hari (termasuk proses di darat), sementara melalui laut bisa memakan waktu 3-5 minggu.

     Kapasitas dan Fleksibilitas: Kapal kargo memiliki kapasitas angkut yang masif dan mampu menangani hampir semua jenis barang, termasuk yang berukuran sangat besar atau material berbahaya. Pesawat memiliki batasan yang jauh lebih ketat terkait berat, dimensi, dan jenis kargo.

     Jadwal: Air freight cenderung lebih dapat diandalkan. Jadwal penerbangan sangat padat dan jarang terpengaruh oleh cuaca buruk secara signifikan. Sebaliknya, jadwal kapal laut lebih rentan terhadap penundaan akibat kondisi cuaca di laut, kepadatan pelabuhan, dan proses bea cukai yang lebih panjang. Potensi biaya tak terduga seperti demurrage (denda keterlambatan pengembalian kontainer) lebih tinggi pada sea freight.

     Tingkat Keamanan: Kargo udara melewati penanganan yang lebih sedikit dan proses keamanan bandara yang lebih ketat, sehingga mengurangi risiko pencurian dan kerusakan. Kargo laut, dengan transit time yang panjang dan beberapa titik penanganan, memiliki eksposur risiko yang sedikit lebih tinggi.

 

Kirim Barang Dari China Bersama Natindo Cargo

Dengan memahami beberapa metode pengiriman ini Anda bisa memutuskan mana yang lebih tepat untuk Anda. Jangan sampai salah memilih metode agar tetap cuan sesuai dengan bisnis Anda.

Natindo Cargo menyediakan metode pengiriman barang dari china atau luar negeri lainnya baik menggunakan Sea Freight ataupun Air Freight. Untuk Sea Freight kami juga menyediakan layanan FCL ataupun LCL. Kami siap menjadi partner impor barang china bagi Anda. Konsultasikan kebutuhan Anda sekarang juga agar sesuai dengan solusi dari Natindo Cargo. 

Bagikan

Artikel Terkait

Metode Populer Untuk Pembayaran Impor China
Baca Selengkapnya
Cara Import Barang Dari China Lengkap
Baca Selengkapnya
Landed Cost: Cara Estimasi Biaya Import Barang dari China
Baca Selengkapnya
Hidden Cost yang Sering Terjadi dalam Pengiriman dari China
Baca Selengkapnya
Rekomendasi Website Supplier Tangan Pertama Untuk Impor Barang
Baca Selengkapnya
Contoh Barang Impor dari China ke Indonesia untuk Usaha
Baca Selengkapnya
Konsultasi Gratis Sekarang!