2024-02-05 16:39:42 | Natindo Cargo
Bicara mengenai mata uang dari China, mungkin banyak orang yang keliru mengira bahwa mata uang resmi China adalah Yuan. Namun, kenyataannya, mata uang resmi yang digunakan di China adalah Renminbi. Terkadang, orang juga salah menganggap bahwa Yuan dan Renminbi adalah dua mata uang yang berbeda, padahal sebenarnya Yuan dan Renminbi merujuk pada mata uang yang sama.
Dalam artikel kali ini kita akan mengenal lebih dekat dengan mata uang Renminbi. Yuk, disimak!
Sebelum membahas mengenai mata uang Renminbi secara lebih jauh, terlebih dahulu mari mengetahui perbedaan antara Yuan dan Renminbi. Mengutip dari laman Investopedia, di Tiongkok terdapat dua istilah yang merujuk pada mata uang, yaitu Yuan China (CNY) dan Renminbi (RMB). Renminbi merupakan nama resmi dari mata uang Tiongkok, sementara Yuan merujuk pada satuan nominalnya. Perbedaan ini berbeda dengan Indonesia yang menggunakan Rupiah sebagai nama mata uang dan juga sebagai satuan nominalnya.
Sebagai contoh, ketika penduduk Tiongkok ditanya tentang mata uang resmi di negara mereka, mereka akan menyebutkan Renminbi. Namun, ketika mereka menyebutkan nominal uang dalam Renminbi, mereka tidak akan mengatakan "Harga dari kursi itu adalah 50 Renminbi" karena hal tersebut tidak tepat. Sebagai gantinya, mereka akan mengatakan "Harga dari kursi itu adalah 50 Yuan".
Jadi, dapat dikatakan bahwa Renminbi adalah penamaan resmi untuk mata uang Tiongkok, sementara Yuan digunakan sebagai penyebutan satuan nominalnya. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih jelas mengenai mata uang China Renminbi dan Yuan, simak penjelasan berikut ini.
Mata uang Renminbi adalah mata uang yang sah di China. Renminbi dianggap memiliki potensi untuk menggantikan peran dolar Amerika Serikat sebagai mata uang dominan di dunia. Akan tetapi, saat ini tampaknya masih sulit bagi Renminbi untuk menggeser dolar AS sebagai mata uang utama dalam perdagangan internasional. Hal ini dikarenakan pemerintah Tiongkok memberlakukan aturan yang sangat ketat terhadap Renminbi.
Jika Yuan telah digunakan sejak zaman Dinasti Tiongkok, Renminbi diperkenalkan pertama kali kepada publik pada bulan Desember 1948. Saat terjadi Perang Saudara Tiongkok, Partai Komunis berhasil mendirikan Bank Rakyat Tiongkok dan mengeluarkan Renminbi.
Pada saat itu, Mao Zedong menyatakan berdirinya Republik Rakyat China (RRC). Sejak itu, Renminbi menjadi mata uang resmi yang digunakan di seluruh wilayah RRC.
Berikut adalah beberapa keunikan mata uang Renminbi (RMB) Cina, yang diambil dari beberapa sumber:
Mata uang Renminbi tersedia dalam berbagai denominasi, mulai dari 1 fen hingga 100 yuan. Pada uang kertas Renminbi terdapat gambar beberapa pemimpin komunik Tiongkok, termasuk salah satunya Mao Zedong. Uang kertas berdenominasi dari 0,1 yuan hingga 100 yuan, sementara uang logam tersedia mulai dari 1 fen hingga 1 yuan. Seiring dengan kenaikan harga, beberapa koin dan uang kertas denominasi rendah tidak lagi umum digunakan.
Dari tahun 1949 hingga akhir 1970-an, Cina menetapkan nilai tukar Renminbi secara tetap untuk menjaga stabilitasnya dan menghindari kenaikan nilai yang signifikan. Pemerintah Cina bertujuan untuk mengurangi ketergantungan negara pada impor dari luar. Kebijakan ini membantu Cina mengembangkan ekonominya secara mandiri dan juga berkontribusi pada posisi yang kuat dari mata uang Renminbi saat ini, yang hampir setara dengan dolar Amerika Serikat (USD).
Sejak 1 Oktober 2016, IMF memutuskan memasukkan Renminbi ke dalam keranjang hak penarikan khusus. Keikutsertaan Renminbi dalam keranjang mata uang ini memberikan manfaat sebagai mata uang cadangan internasional yang diakui secara global.
Pada Oktober 2019, Bank Sentral Tiongkok (PBOC) mengumumkan rencana untuk meluncurkan mata uang digital Renminbi setelah persiapan yang dilakukan selama bertahun-tahun. Langkah yang dilakukan oleh pemerintah Cina diyakini sebagai upaya untuk memperkuat posisi Yuan dan potensial menggeser dominasi dolar Amerika dalam sistem perdagangan global.
Mata uang Renminbi terus mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Peran internasionalnya semakin meningkat, dan Tiongkok terus berupaya memperkuat posisi Renminbi di pasar global. Dengan perkembangan ini, mata uang Renminbi berpotensi menjadi salah satu mata uang yang berpengaruh secara global di masa depan, memberikan dampak yang signifikan pada ekonomi dan keuangan internasional.
Baca Juga: Cara Menghitung Kubikasi Agar Import Semakin Mudah