2024-01-12 20:12:34 | Natindo Cargo
Sebagai seorang importir, pernahkan Anda mencari informasi mengenai cara menghitung kubikasi pengiriman barang sendiri? Dalam bisnis ekspedisi seperti jasa impor barang dari China ke Indonesia, sudah pasti akan sering menggunakan istilah kubikasi dalam perhitungan biayanya.
Sayangnya, masih banyak pengguna jasa cargo yang menganggap kalau pengiriman barang akan diperhitungkan dari berat barang kiriman saja. Padahal, perhitungannya lebih dari itu, di mana di dunia ekspedisi, masalah kubikasi adalah salah satu hal terpenting yang mesti dihitung.
Namun, pernahkan Anda mencari tahu secara lengkap cara menghitung kubikasi ini? Kalau belum mengetahuinya, yuk simak artikel kali ini yang membahas cara menghitung kubikasi barang impor secara detail.
Kubikasi adalah metode khusus yang biasanya dipakai oleh jasa ekspedisi untuk menghitung volume kargo. Cara menghitung kubikasi sendiri sangat penting untuk diketahui oleh perusahaan cargo dan pengguna (shipper) untuk menghitung biaya pengiriman yang akan dikenakan.
Khusus bagi importir, pengetahuan cara menghitung kubikasi dan volume pengiriman sendiri dibutuhkan dalam perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP). Dengan mengetahui biaya kirim secara lengkap beserta biaya modal lain, tentu setiap pengguna jasa import bisa memperkirakan keuntungan yang bisa mereka dapatkan dengan harga pasaran yang ada.
Sebenarnya dalam kegiatan logistik ada pilihan metode perhitungan biaya kirim. Tentu yang paling umum adalah menghitung biaya pengiriman berdasarkan satuan gram atau kilogram. Namun ada juga pengiriman barang yang biayanya dihitung dengan menggunakan kubikasi. Cara ini digunakan karena terkadang ada barang yang bobotnya & kapasitas ringan tetapi punya ukuran besar.
Perhitungan dengan metode kubikasi juga dipakai untuk mengirim barang impor dari luar negeri yang jaraknya jauh, terutama dalam jumlah banyak. Khusus untuk pengiriman jenis ini, banyak orang menggunakan pengiriman dengan metode LCL (Less Container Load). Biaya pengiriman LCL dihitung secara CBM atau freight ton.
CBM atau Cubic Meter sendiri merupakan suatu jenis satuan yang biasa digunakan perusahaan cargo untuk menghitung volume barang kiriman. Sedangkan metric ton ialah suatu pengukuran berat kargo, yang bila dirinci 1 MT setara 1000 kg. Penghitungan biaya pengiriman dengan metode CBM juga disebut sebagai w/m atau weight measurement untuk menentukan apakah pengiriman cargo dihitung memakai satuan berat atau volumenya. Lalu, bagaimana cara menghitung kubikasi CBM? Akan kita bahas di bawah ini.
Berikut cara menghitung kubikasi cargo sendiri sangat mudah. Cukup dengan rumus mengalikan panjang x lebar x tinggi barang kiriman. Misalnya, Anda mengirim barang dengan ukuran
5 x 3 x 2, maka kubikasnya 30 CBM.
Setelah mendapatkan hasilnya, perusahaan cargo akan langsung menyesuaikan biaya pengiriman dengan tipe pengiriman yang dipilih user, yaitu LCL laut, FCL laut, atau LCL udara. Masing-masing dari tipe pengiriman itu mempunyai biaya kiriman yang berbeda-beda.
Untuk informasi, berat volume tidak sama dengan berat barang yang sebenarnya.
Contohnya, Anda akan mengirim barang yang punya berat asli 55 kg dengan dimensi 60 x 60 x 60 cm3. Untuk satuan kargo laut adalah 4.000. Maka kalau dihitung, berat volume barang tersebut adalah (60 x 60 x 60)/4.000 = 54 kg volume.
Dengan begitu, berat asli barang di atas berat volume, tetapi yang digunakan untuk perhitungan biaya ongkos adalah berat volume. Sedangkan untuk menghitung CBM menggunakan satuan 1.000.000.
Contohnya Anda akan mengirim barang berukuran
200 x 100 x 100 cm3 maka perhitungan kubikasinya adalah
(200 x 100 x 100)/1.000.000 = 2 M3.
Jika ingin menghitung perkiraan pengiriman menggunakan jasa kargo udara ukuran kubikasi biasanya hanya dipakai jika barang kiriman memiliki ukuran dan jumlah yang besar. Untuk satuan yang digunakan dalam perhitungannya sendiri berbeda dengan pengiriman laut.
Di samping itu, secara biaya harga layanan kargo udara juga lebih mahal. Meskipun begitu waktu pengiriman akan jadi lebih cepat dibandingkan cargo laut. Untuk menghitung volume kargo udara, satuannya ialah 6.000.
Contohnya, Anda mengirim barang berukuran 90 x 90 x 90 cm3 dan berat asli 150 kg maka berat volumenya adalah (90 x 90 x 90)/6.000 = 121,5 kg volume.
Perhitungan ini akan dipakai untuk perhitungan biaya kirim walaupun berat asli barang jauh di atas itu.
Teknik perhitungan kubikasi ini, biasanya digunakan untuk pengiriman barang dalam jumlah banyak, dan ingin memperoleh harga kirim murah. Adapun sistem kubikasi ini hanya ditujukan untuk pengiriman via laut, termasuk dalam hal ini pengiriman dari China atau import dari China. Walaupun sama-sama menggunakan rumus kubikasi pada sistem pengiriman yang akan diterapkan, namun ada rumus tambahan dalam proses kubikasi laut tersebut.
Berikut rumus perhitungan kubikasi via laut adalah sebagai berikut :
P x L x t : 1.000.000 = Kubikasi
Misalnya saja panjang, lebar dan tingginya sekitar 300 cm, maka cara menghitungnya :
300 cm x 300 cm x 300 cm : 1.000.000 = 27 m3.
Jadi total kubikasi untuk ekspedisi via laut totalnya adalah sekitar 27 M3.
Jadi sekarang Anda sudah tahu cara menghitung kubikasi untuk memperkirakan biaya kirim barang Anda. Jika ingin impor barang dari China, perhitungan ini sangat penting untuk diketahui agar Anda bisa mengetahui biaya HPP sejak awal sebelum barang dikirim.
Namun, satu hal yang pasti sejauh apapun Anda menghitung cara menghitung kubikasi dan perhitungan modal bisnis.
Akan tidak berguna jika sampai salah memilih jasa impor. Dalam hal ini, kami Natindo Cargo memberikan layanan cargo impor barang dari China ke Indonesia dengan aman, murah juga efesien.
Selain jasa impor, Natindo Cargo juga memiliki sejumlah layanan lain seperti Jasa Belanja yang cocok digunakan oleh importir pemula yang kesulitan dalam memesan barang dari supplier di China. Jadi, yuk segera jadi importir handal bersama Natindo Cargo!