2024-03-08 21:25:15 | Natindo Cargo
Tantangan yang dihadapi pengusaha bisa sangat bervariasi. Itu tergantung pada bisnis apa yang akan mereka jalan dan seberapa besar sumber daya yang mereka miliki. Mengidentifikasi dan mendapatkan ide bisnis yang layak adalah tantangan pertama seorang pengusaha. Tantangan lainnya bisa terkait dengan bagaimana mereka memilih lokasi yang tepat, mengumpulkan modal, mengelola operasi dan keuangan bisnis.
Secara umum, tantangan juga bervariasi selama masa hidup bisnis. Tantangan yang dihadapi ketika memulai bisnis bisa berbeda ketika menumbuhkan bisnis. Dan, artikel ini akan fokus pada tantangan yang dihadapi pengusaha ketika memulai bisnis kecil baru.
1. Identifikasi peluang bisnis agar layak :
Menyaring juga memilih ide bisnis agar layak merupakan bagian penting sebelum memulai bisnis. Hal ini tentunya bisa menentukan kesuksesan di masa depan. Karena pengusaha seringkali menemukan berbagai ide bisnis dari permasalahan keseharian mereka. Itu mungkin bisa tersedia banyak. Tapi ingat tidak semua layak untuk dijalankan.
Misalnya, pengusaha menemukan ide bisnis dari hobi, keterampilan atau pengalaman pribadi mereka. Sumber lainnya adalah dari pengalaman kerja sebelumnya. Riset beranggaran kecil dan menghadiri pameran waralaba juga bisa menjadi sumber potensial untuk ide bisnis. Bahkan, beberapa pengusaha mungkin menemukan ide secara kebetulan. Meski ide bisnis dan peluang pasar tersedia banyak, tidak semua itu layak untuk digarap. Pengusaha harus menemukan yang paling potensial menghasilkan keuntungan tinggi dalam jangka panjang.
Ketika Anda memiliki beberapa ide potensial untuk memulai bisnis. Anda ternyata masih harus memilih mereka karena tidak mungkin untuk menjalankan mereka semua. Misalnya Anda harus menjawab pertanyaan seperti apakah mereka memiliki cukup permintaan pasar yang tersedia? Apakah mereka menguntungkan untuk digarap dalam jangka panjang? Bagaimana dengan persaingannya?
Pastinya seringkali pengalaman bisa membedakan antara pengusaha pemula dengan pengusaha yang telah matang. Pemula mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama daripada pengusaha yang telah matang untuk menilai seberapa layak sebuah ide bisnis karena memiliki pengalaman yang lebih sedikit.
2. Ketidakcukupan modal :
Setelah memutuskan ide yang layak untuk dijalankan, pengusaha membutuhkan modal untuk berbagai membiayai operasi bisnis. Mereka harus membeli bahan baku, aset tetap, menyewa lokasi produksi, dan merekrut pegawai. Itu semua membutuhkan uang.
Tantangan yang dihadapi pengusaha adalah modal yang terbatas. Beberapa pengusaha kecil mengandalkan uang dari kantong mereka. Atau, mereka mendapatkannya dari kontribusi keluarga atau kerabat. Beberapa yang lain mengandalkan saluran online untuk mengumpulkan modal melalui crowdfunding.
Kemudian, alternatif lainnya adalah mencari investor untuk mendanai bisnis. Dalam hal ini, pengusaha harus membuat sebuah proposal dan rencana bisnis untuk menarik investor bersedia menginvestasikan uangnya ke mereka. Dan meyakinkan investor bukan tugas mudah.
A. Biasanya, investor akan mempertimbangkan rekam jejak pengusaha dan seberapa layak ide bisnis, misalnya terkait dengan pertumbuhan dan keuntungan dalam jangka panjang. Potensi pengembalian juga menjadi pertimbangan berikutnya karena memang, berinvestasi di bisnis baru mengandung risiko yang tinggi.
B. Beberapa pengusaha sukses mengumpulkan modal pada biaya yang murah. Tapi yang lain tidak. Mereka seringkali gagal karena beberapa alasan seperti:
3. Menemukan lokasi yang cocok :
Lokasi tidak hanya berdampak besar pada keberhasilan, tapi juga pada biaya dan persaingan. Misalnya, menyewa lokasi bisnis restoran di pusat kota bisa menarik banyak pelanggan, meningkatkan peluang perusahan untuk menghasilkan penjualan. Tapi, itu juga akan mengkonsumsi biaya tetap yang besar seperti biaya sewa. Selain itu, kompetisi juga akan tinggi karena banyak pesaing menargetkan pelanggan sama di lokasi yang sama.
Karena alasan tingginya biaya tetap, banyak pengusaha pemula beroperasi dari rumah sebagai titik awal. Itu bisa menghemat biaya sewa. Sementara itu, untuk memasarkan produk, mereka bisa mengandalkan saluran online. Kemudian, ketika telah menghasilkan pendapatan reguler yang cukup, mereka bisa menyewa lokasi yang lebih strategis.
4. Persaingan Pasar :
Bisnis baru memiliki kapasitas bersaing rendah. Mereka memiliki sumber daya yang lebih terbatas daripada bisnis lain yang telah mapan (eksistensi).
Selain itu, mereka memiliki pengetahuan pasar yang kurang. Sehingga tekanan persaingan selalu menjadi masalah bagi bisnis baru, kecuali mereka adalah penggerak pertama termasuk menawarkan produk yang benar-benar baru dan belum pernah ada sebelumnya. Salah satu cara untuk bertahan dengan cara mengamati pesaing juga menemukan kesenjangan pasar termasuk produk. Maksud dengan formula bisnis baru mencari celah agar tidak bersaing langsung dengan pesaing yang mapan. Misalnya mereka okut mengidentifikasi itu dengan menanyakan pertanyaan berikut:
Dengan memetakannya, bisnis baru bisa menemukan celah untuk peluang pasar. Mereka kemudian merancang produk dan memilih segmen pasar yang tepat tanpa harus berhadapan langsung dengan pesaing.
5. Membangun basis pelanggan :
Tantangan lain yang dihadapi oleh pengusaha ketika baru memulai bisnis kecil yaitu membangun basis pelanggan. Hal itu berdampak untuk mempengaruhi seberapa cepat mereka bisa menghasilkan pendapatan rutin.Agar bisa menumbuhkan basis pelanggan, pengusaha harus bisa menarik pelanggan secepat mungkin, misalnya dengan menetapkan harga promosi dan mengiklankan produk. Jika berhasil, mereka secara perlahan bisa memantapkan posisi bisnis di pasar. Dan, sekali mereka memiliki basis pelanggan, mereka bisa menghasilkan pendapatan reguler untuk menutup berbagai biaya.
Tapi dalam membangun basis pelanggan adalah beberapa hal menjadi tantangan sulit berikut alasannya:
Kemudian seberapa berhasil bisnis baru membangun basis pelanggan tergantung pada seberapa sukses mereka mendorong pelanggan untuk membeli kembali produk. Dengan kata lain, mereka harus membuat pelanggan loyal ke mereka untuk melakukannya. Jika sukses maka uang akan terus mengalir ke mereka.
Ada beberapa cara untuk melakukan menciptakan loyalitas pelanggan, termasuk dengan menawarkan:
6. Membuat tim yang tepat & solid :
Pengusaha tidak bekerja sendiri untuk memulai juga mengoperasikan termasuk mengembangkan bisnis mereka. Pastinya mereka membutuhkan tim. Dan, idealnya keterampilan mereka saling melengkapi. Dengan cara itu, operasi bisnis bisa berjalan dengan sukses. Menemukan tim yang tepat merupakan tantangan sulit berikutnya yang dihadapi pengusaha. Mereka harus menemukan orang yang tepat, mendukung visi dan tujuan mereka dan bersedia berkorban dengan menjadi bagian dalam perjalanan mereka.
Mengapa bersedia berkorban adalah penting? Beberapa orang mungkin tidak bersedia bergabung dengan bisnis baru. Bekerja di bisnis baru berisiko tinggi kehilangan pekerjaan mereka. Itu karena tingkat kegagalan bisnis baru yang tinggi.
Alasan semacam itu, banyak orang lebih suka bekerja di perusahaan yang telah mapan. Mereka tidak mau meninggalkan status quo mereka. Dan, meninggalkan posisi nyaman untuk mengejar sesuatu yang tidak pasti membutuhkan pengorbanan.
7. Kelelahan :
Pekerjaan saat bisnis baru seringkali belum terdistribusi dengan baik. Selain itu juga staff yang sedikit, pengalaman yang masih kurang dan peralatan yang tidak memadai juga menimbulkan masalah lain. Tantangan lain adalah pekerjaan kompleks.
Dengan kendala di atas, pengusaha harus bisa mengatasinya. Mereka dan staf seringkali harus melakukan multitasking. Mereka harus menguasai beberapa aspek berbeda, mulai dari riset, pengembangan produk, pemasaran hingga layanan pelanggan. Dan, itu bisa menjadi pekerjaan berat dan melelahkan.
Tantangan pengusaha berikutnya adalah menjaga tim mereka tetap termotivasi dan kompak. Pekerjaan yang begitu kompleks memunculkan begitu banyak kelelahan, membuat tim kurang bersemangat. Selain itu, konflik juga seringkali muncul.
8. Manajemen uang :
Pastinya saat perusahaan terus berjalan, pengusaha harus memastikan uang mereka cukup untuk menutupi semua pengeluaran. Mereka harus bisa mengawasi uang tunai mereka ketat sebelum bisnis benar-benar bisa menghasilkan pendapatan dan keuntungan. Mereka harus memastikan itu keluar untuk pengeluaran yang benar-benar bisa dibenarkan.
Kegagalan melakukannya bisa membuat perusahaan kehabisan uang tunai untuk operasi ke depan. Hal itu merupakan penyebab kegagalan bisnis.