2024-01-29 15:45:27 | Natindo Cargo

Kenali Konsep Tujuan, Cara kerja & Jenis Kuota Impor

Pengertian : Kuota impor (import quota) yaitu kebijakan impor dengan membatasi kuantitas impor produk selama jangka waktu tertentu. Pemerintah memberlakukannya untuk melindungi industri dalam negeri yang rentan terhadap tekanan produk impor. Hal itu merupakan pembahasan atas kebijakan serupa oleh negara mitra.

Kuota impor adalah salah satu kebijakan hambatan perdagangan non-tarif selain subsidi juga embargo.

 

1. Tujuan Kuota Impor :

Pemerintah berusaha untuk melindungi industri dalam negeri dengan membatasi kuantitas impor. Produsen di negara mitra mungkin menerapkan praktik perdagangan yang tidak adil. Produsen asing mungkin dengan sengaja mencoba memaksa produsen dalam negeri kalah bersaing. Mereka menjual harga di bawah harga pasar domestik.

Memang, produk impor yang lebih murah mungkin karena biaya produksi yang lebih rendah. Tapi, produsen asing mungkin juga sengaja melakukan dumping. Mereka menjual ke pasar luar negeri dengan harga lebih rendah daripada yang dijual di pasar domestik mereka.

Dumping merugikan pasar domestik. Tingginya impor meningkatkan tekanan terhadap produsen domestik dan membuat mereka kurang kompetitif.

Sebagai akibatnya, produk impor mulai menggeser posisi produk domestik. Konsumen domestik mulai beralih dari produk domestik untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Produk impor kemudian menangkap penjualan yang lebih besar dan menyisakan sedikit pangsa bagi produsen domestik. Dalam jangka panjang, kondisi kemungkinan besar mematikan produsen domestik.

Untuk mencegahnya, pemerintah dapat menerapkan hambatan perdagangan. Salah satu opsinya adalah dengan menerapkan kuota impor. Kuota membatasi kuantitas impor yang diizinkan masuk ke teritori domestik. Karena kuantitas impor lebih sedikit, tekanan kompetitif mereda. Tapi, itu memunculkan permasalahan lain, yakni kekurangan pasokan.

Untuk melindungi industri dalam negeri, tujuan lain dari kuota impor adalah untuk menghemat cadangan devisa dan mengurangi tekanan pada neraca pembayaran. Tingginya impor menekan neraca perdagangan. Itu dapat menghasilkan defisit jika ekspor tidak tumbuh pada tingkat yang setara. Defisit berarti mata uang yang masuk lebih kecil (hasil dari ekspor) daripada yang keluar (untuk membayar impor). Itu pada akhirnya menguras cadangan mata uang asing demi membayar impor.

 

2. Perbedaan Antara Kuota Impor VS Tarif Impor:

Kuota berbeda dari tarif impor. Di bawah kuota, pemerintah membatasi kuantitas produk. Sedangkan, tarif impor adalah pungutan atas harga produk impor. Kuota impor hanya mempengaruhi kuantitas dan tidak menaikkan harga produk impor. Sebaliknya, tarif impor menaikkan harga produk impor.

Kuota menghasilkan kekurangan (shortage) di pasar domestik, sedangkan tarif tidak.

Pemerintah memberlakukan keduanya untuk memproteksi perekonomian domestik. Bagi pemerintah, tarif menjadi sumber pemasukan bagi anggaran fiskal. Tapi, kuota tidak, khususnya bagi produsen asing, tarif adalah biaya. Barang mereka menjadi lebih mahal dan kurang kompetitif di pasar domestik. Sebaliknya, kuota berarti volume penjualan mereka lebih rendah.

 

3. Cara kerja kuota impor :

Sebelumnya sudah dijelaskan di bawah kuota impor, pemerintah membatasi kuantitas impor. Pemerintah biasanya menunjuk beberapa importir untuk mengapalkan barang dar luar negeri. Pemerintah kemudian memberikan batas berapa banyak yang dapat mereka impor.

Jadi sebelum kebijakan kuota berlaku, importir mengapalkan sebanyak 100 ton. Karena permintaan tinggi, mereka kemudian menaikkan kuantitas impor menjadi 200 ton. Tingginya impor meningkatkan pasokan di pasar domestik. Merasa posisi mereka terancam oleh produk impor, produsen domestik menekan pemerintah untuk memberlakukan kuota impor. Ketika pemerintah setuju. Pemerintah kemudian menerbitkan kebijakan kuota dan membatasi impor hanya sebanyak 90 ton. Memang, dengan kuota baru, pemerintah melindungi produsen domestik. Tapi, itu juga memunculkan masalah lain. Pasokan dalam negeri berkurang. Dalam kasus di atas, kekurangan mencapai 110 ton (200 ton – 90 ton).

 

4. Jenis kuota impor : 

Jenis lain dari kuota impor adalah:

  • Voluntary export restraints
  • Kuota tersembunyi

 

A. Voluntary export restraints :

Pengekangan ekspor sukarela atau voluntary export restraints (VERs) adalah kuota sukarela yang diadopsi oleh negara pengekspor. Itu kontras dengan kuota konvensional, di mana negara pengimpor adalah yang memberlakukan kuota.

VERs saling menguntungkan antar negara yang terlibat. Dan, mengapa negara pengekspor bersedia melakukannya? Bukankah itu merugikan produsen mereka?

Kuota impor merupakan langkah proteksionis. Itu cenderung memunculkan pembalasan dari negara pengekspor. Memperburuknya hubungan dagang dapat mengarah ke perang dagang.

Ketika Amerika Serikat memberlakukan kuota impor terhadap produk China. Karena merugikan produsen domestik, pemerintah China dapat mengambil kebijakan serupa dan membatasi impor produk dari Amerika Serikat. Dan, situasi itu memunculkan sengketa perdagangan yang berkepanjangan.

Untuk mengatasi kondisi yang semakin buruk, Amerika Serikat dapat menegosiasikan VER ke China. Kedua negara membuat perjanjian bilateral dan China setuju mengenakan kuota untuk ekspornya ke Amerika Serikat.

Mengapa China setuju? China juga mungkin berpikir, itu adalah langkah terbaik. Jika China tidak menerapkan VER, Amerika Serikat dapat mengambil kebijakan yang lebih keras dengan tidak hanya membalas melalui kuota, tetapi juga melalui hambatan dagang lainnya seperti tarif impor.

VER merupakan taktik yang efektif untuk mengurangi sengketa perdagangan. Itu mengurangi ketegangan geopolitik. Dan karena perdagangan internasional terus berubah, negara-negara yang terlibat biasanya akan memperbarui VER agar tetap berguna.

 

B. Kuota tersembunyi :

Pemerintah dapat membatasi pasokan barang impor tanpa secara eksplisit memberlakukan kuota impor. Sebagai contoh, pemerintah dapat menerapkan persyaratan atau kontrol kualitas yang lebih ketat terhadap produk impor tertentu.

Meskipun relatif sederhana, namun, kebijakan semacam itu cukup efektif, terutama jika kebijakan menargetkan barang-barang berkualitas rendah.

Bentuk kuota tersembunyi lainnya adalah meningkatkan kampanye propaganda untuk mendorong konsumen dalam negeri mengurangi konsumsi barang impor. Misalnya, pemerintah dapat menyebarkan propaganda tentang bagaimana impor dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Salah satu contoh adalah kampanye Uni Eropa tentang minyak nabati yang ramah lingkungan. Kampanye semacam ini terbukti efektif untuk mengurangi permintaan minyak sawit dari negara-negara seperti Indonesia, yang dianggap tidak ramah lingkungan dalam produksinya.

C. Sisi Keuntungan kuota impor :

Kuota bisa lebih efektif dalam membatasi perdagangan daripada tarif.

Pemerintah dapat menentukan berapa julah impor yang masuk ke pasar domestik.

Sebaliknya, tarif mungkin tidak efekti dalam membatasi kuantitas impor. Negara pengekspor mungkin mensubsidi produk ekspor mereka. Tujuannya adalah membuat produk tetap kompetitif meski negara tujuan menerapkan tarif impor. Kuota impor juga tidak tergantung pada elastisitas permintaan atau perubahan nilai tukar. Depresiasi, misalnya membuat produk impor turun. Jika produk adalah elastis dalam permintaan, penurunan harga akan meningkatkan permintaan impor yang lebih tinggi. Tapi, karena kuantitas dibatasi, maka depresiasi tidak akan memberikan efek.

 

D. Sisi Kerugian kuota impor :

Kuota impor juga memiliki beberapa unsur kelemahan. Pemerintah tidak memperoleh pendapatan.

Fokus utama kebijakan adalah kuantitas produk. Itu kontras sesuai dengan tarif, yang mana merupakan bentuk pajak atas barang. Kenaikan tarif meningkatkan pendapatan pemerintah. Tapi, itu tidak berlaku untuk kuota, konsumen domestik menanggung harga yang lebih tinggi. Jadi saat produsen dalam negeri tidak meningkatkan produksi untuk mengimbangi penurunan impor, itu mengurangi pasokan di pasar domestik. Sebagai hasilnya, harga akan naik. Kuota mungkin menguntungkan bagi beberapa importir tapi tidak bagi yang lain.

 

Baca Juga: Panduan Import Barang dari China Untuk Para Pemula

Bagikan

Artikel Terkait

Cara Melacak Barang Impor Melalui Bea Cukai
Baca Selengkapnya
Kenali Pentingnya HS Code
Baca Selengkapnya
Kelebihan & Kekurangan Import Jalur Udara
Baca Selengkapnya
5 Hal Penting Tentang Pengiriman Barang Via Laut
Baca Selengkapnya
Mengenal Cross Docking
Baca Selengkapnya
Mengenal Istilah Demurrage Dalam Kegiatan Impor
Baca Selengkapnya
Konsultasi Gratis Sekarang!